Pages

Wednesday, 21 October 2015

Tidur Siang Dan Reward Dapat Membantu Proses Belajar


Tidur siang bukan merupakan suatu hal baru lagi bagi kita. Banyak dari kita tentunya telah mengetahui bahwa tidur siang membawa banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Tubuh manusia bekerja secara sistematis dan mampu melakukan banyak hal untuk mendukung kegiatan yang dilakukan oleh manusia.
Namun, tidak seperti mesin, tubuh kita membutuhkan istirahat yang cukup, untuk dapat kembali bekerja dengan baik. Di samping mengistirahatkan anggota tubuh kita, dengan tidur ternyata tubuh manusia melakukan hal-hal yang tidak kita sadari, salahsatunya adalah merefresh memory atau ingatan kita tentang kegiatan tertentu yang kita lakukan sebelum tidur.

Monday, 19 October 2015

Contoh Kerangka Penelitian

TINGKAT PRESTASI PADA MAHASISWA YANG BEKERJA
DI LUAR JAM PERKULIAHAN.

    I.               LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi setiap peradaban yang ingin maju dan berkembang dari keterbelakangan. Pendidikan merupakan usaha membimbing seseorang menjadi manusia yang lebih baik yakni dengan jalan mengembangkan potensi yang dimiliki manusia  yang ada dalam dirinya. Dalam menghadapi era globalisasi dan tehknologi ini seharusnya mahasiswa menjadi manusia yang cerdas dan terampil.

Perhatian, Pengamatan, Dan Indera

A.    PERHATIAN
1.      Pengertian Perhatian
Menurut Bimo Walgito (2005:110), perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada suatu objek atau sekumpulan objek. Jika individu sedang memperhatikan sesuatu, ini berarti bahwa seluruh aktivitas individu dicurahkan atau dikonsentrasikan kepada benda tersebut tetapi, disamping itu individu juga dapat memperhatikan banyak objek sekaligus dalam suatu waktu. Jadi yang dicakup bukanlah hanya satu objek tetapi sekumpulan objek – objek.
Perhatian sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan baik dan hal ini akan berpengaruh pula terhadap minat siswa dalam belajar. Menurut Sumadi Suryabrata (2000:14), perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan. Aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih sukses dan prestasinya pun akan lebih tinggi. Hal tersebut terjadi karena individu tersebut menaruh minat pada suatu aktivitas sehingga memberikan perhatian yang besar dan tidak segan untuk mengorbankan waktu serta tenaga demi aktivitas tersebut.
Atensi atau perhatian adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan maupun proses kognitif lainnya, proses atensi membantu efisiensi penggunaan sumberdaya mental yang terbatas, yang kemudian akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsang tertentu. Perhatian timbul dengan adanya pemusatan kesadaran terhadap sesuatu. Obyek yang menjadi sasaran bisa saja hal – hal yang ada didalam diri setiap individu, misalnya : tanggapan, pengertian, perasaan dan hal  hal yang berada diluar individu, seperti; keadaan alam, keadaan masyarakat, sosial ekonomi dan sebagainya.
2.      Jenis – Jenis Perhatian
Menurut Sumadi Suryabrata (2004:14), jenis perhatian adalah sebagai berikut:
·                  Atas dasar intensitasnya, yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas atau pengalaman batin, maka dibedakan menjadi; Perhatian Intensif dan Perhatian Tidak Intensif. Makin banyak kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas atau pengalaman batin berarti makin intensiflah perhatiannya. Selain itu semakin intensif perhatian yang menyertai sesuatu aktivitas akan makin sukseslah aktivitas tersebut.
·                  Atas dasar cara timbulnya, perhatian dibedakan menjadi; Perhatian Spontan (perhatian tak sekehendak/ perhatian tak sengaja) dan Perhatian Sekehendak (perhatian disengaja,/ perhatian refleksif). Perhatian spontan timbul begitu saja, seakan – akan tanpa usaha, tanpa disengaja, sedangkan perhatian sekehendak timbul karena usaha dan kehendak.
·                  Atas dasar obyek yang dikenai perhatian, perhatian dibedakan menjadi; Perhatian Terpencar (distributive) dan Perhatian Terpusat (konsentratif). Perhatian terpancar pada suatu saat dapat tertuju kepada bermacam – macam obyek. Perhatian terpusat pada suatu saat hanya dapat tertuju kepada obyek yang sangat terbatas.
Perhatian merupakan reaksi umum dari organisme dan kesadaran yang menyebabkan bertambahnya aktivitas, daya konsentrasi, dan pembatasan kesadaran terhadap suatu obyek. Sumber daya mental manusia yang terbatas untuk memproses suatu rangsangan membutuhkan bantuan untuk mempercepat proses waktu reaksi. Mengarahkan pada suatu informasi tertentu akan mempercepat proses mental mengolah suatu ransangan. Misalnya dalam mengemudi, atensi yang menaarahkan pengemudi pada situasi jalan raya akan mempercepat reaksinya menginjak pedal rem jika menghadapi situasi membahayakan. Atensi juga terpengaruh oleh perbedaan usia, terutama pada masa anak.
Menurut Bino Walgito (2005:112), ada bermacam – macam perhatian yaitu:
a.       Ditinjau dari segi timbulnya perhatian, perhatian dapat dibedakan menjadi; Perhatian Spontan dan Perhatian Tidak Spontan.
·                  Perhatian spontan yaitu perhatian yang timbul dengan sendirinya, timbul dengan secara spontan. Perhatian ini erat hubunganya dengan minat individu. Apabila individu telah mempunyai minat terhadap suatu objek maka terhadap obyek tersebut biasanya timbul perhatian yang spontan.
·                  Perhatian tidak spontan, yaitu perhatian yang ditimbulkan dengan sengaja, karena itu harus ada kemauan untuk menimbulkannya.
b.      Dilihat dari banyaknya obyek yang dapat dicakup oleh perhatian pada suatu waktu, perhatian dapat dibedakan menjadi; Perhatian Sempit dan Perhatian Yang Luas.
·                  Perhatian yang sempit, yaitu perhatian individu pada suatu waktu hanya dapat memperhatikan satu obyek.
·                  Perhatian yang luas, yaitu perhatian individu yang pada suatu waktu dapat memperhatikan banyak obyek sekaligus.
c.       Dilihat dari fluktuasi perhatian, perhatian dapat dibedakan menjadi; Perhatian Statis dan Perhatian Yang Dinamis.
·         Perhatian yang statis yaitu individu dalam waktu tertentu dapat dengan statis atau tetap perhatiannya tertuju kepada obyek tertentu.
·             Perhatian yang dinamis, yaitu individu dapat memindahkan perhatiannya secara lincah dari satu obyek ke obyek lain.
d.      Dilihat berdasarkan keadaannya terbagi menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut:
Macam – macam perhatian atas dasar intensitasnya, dibedakan menjadi;
·         Perhatian Intensif, yaitu perhatian yang banyak dikuatkan oleh banyaknya rangsangan atau keadaan yamg menyertai aktifitas atau pengalaman batin.
·         Perhatian Tidak Intensif, yaitu perhatian yang kurang di perkuat oleh rangsangan atau beberapa keadaan yang menyertai aktifitas atau pengalaman batin.
Macam – macam perhatian atas dasar timbulnya atau menurut cara kerjanya;
·         Perhatian Spontan, yaitu perhatian yang tidak sengaja atau tidak sekehendak.
·         Perhatian Refleksif, yaitu perhatian yang di sengaja atau sekehendak subjek.
Macam – macam perhatian atas dasar objek yang di kenai perhatian:
·         Perhatian Terpencar (Distibrutif), yaitu perhatian yang pada suatu saat tertuju pada lingkup objek yang luas atau terjadi pada bermacam-macam objek.
·         Perhatian Terpusat (Konsentratif), yaitu perhatian yang tertuju pada lingkup objek yang sangat terbatas.

B.     PENGAMATAN
1.      Pengertian Pengamatan
Pengamatan ialah proses mengetahui objek – objek dan peristiwa – peristiwa yang objektif melalui keinderaan (Chaplin, 1985). Proses pengamatan adalah satu proses yang menggunakan input keinderaan dan menukarkannya kepada kod – kod yang lebih abstrak. Kod – kod ini terbentuk dalam sistem saraf dimana tenaga fizikal disimpan (Best, 1999).
Pengamatan ialah suatu fenomena dimana keterkaitan diantara rangsangan dengan pengalaman adalah jauh lebih kompleks daripada fenomena yang terdapat didalam keinderaan. (Atkinson dan Hilgard, 1983).
Menurut Sekuler dan Blake (1994), pengamatan merangkum penterjemahan urutan peristiwa – peristiwa secara terus - terusan dari dunia fizikal luar penerima kepada corak aktivitis yang terdapat di dalam sistem saraf penerima, kemudian berakhir dengan pengalaman dan gerak balasnya terhadap peristiwa tersebut. Oleh sebab itu, sebagai proses pengamatan, seseorang hendaklah mengetahui komponen – komponen yang terkandung di dalam urutan peristiwa – peristiwa yang berkaitan dan cara komponen itu berinteraksi.
Gibson (1969) mendefinisikan pengamatan dari segi fungsinya yaitu sebagai suatu proses dimana maklumat tentang dunia sekitar diperoleh secara langsung. Pengamatan memiliki aspek fenomena yaitu kesadaran terhadap peristiwa – peristiwa yang sedang berlaku di sekitar dan juga mempunyai aspek gerak balas. Ia melibatkan proses pembedaan dan pemilihan gerak balas terhadap rangsangan.
Menurut Agus Sujanto dalam bukunya yang berjudul Psikologi Umum mengatakan bahwa pengamatan dalam psikologi adalah proses mengenal dunia luar dengan menggunakan indera. Mengamati sesuatu dengan menggunakan alat – alat indra kita. 
2.      Jenis – Jenis Pengamatan
Secara umumnya terdapat 3 jenis pengamatan yaitu pengamatan ikonik, pengamatan ekoik dan pengamatan kinestatik. Pengamatan ikonik dan ekoik juga dapat menerangkan ingatan ikonik dan ekoik.
a.       Pengamatan Ikonik
Pengamatan ikonik atau pengamatan visual melibatkan indera penglihatan. Banyak kajian menunjukkan bahwa maklumat yang diterima oleh pengamatan ikonik dapat dipersembahkan dengan tepat tetapi akan berangsur pudar jika tidak dialihkan kepada proses seterusnya.
Sperling (1960) menjalankan satu kajian di mana subjek diminta mengingat sembilan huruf dalam masa 0.05. Subjek hanya berjaya melaporkan lima huruf. Sperling berpendapat bahawa apabila subjek diminta mengingat sesuatu, mereka sebenarnya hannya mengingat sesuatu yang mereka lihat. Rupa visual yang dilihat mungkin mengandung lebih daripada apa yang mereka ingat. Subjek juga memerlukan masa yang lebih lama untuk mengamati huruf-huruf tersebut supaya tidak pudar sebelum dilaporkan.
b.      Pengamatan Ekoik
Pengamatan ekoik atau pengamatan auditori melibatkan indera pendengaran. Pengamatan ekoik juga seperti pengamatan ikonik di mana input keinderaan hanya dapat disimpan untuk jangka waktu yang singkat. Maklumat yang terkandung di dalam sebagian ucapan, musik dan bunyi – bunyian yang lain tidak bermakna kecuali ia diletak di dalam satu konteks. Satu eksperimen yang hampir sama dengan Sperling telah dijalankan oleh Darwin, Turvey dan Crowder (1972). Subjek diperdengarkan tiga seri nomor yang berbeda dari tiga arah yang berlainan yaitu, kanan, kiri dan hadapan. Mereka mendapati penambahan waktu pendengaran membolehkan subjek mengingat bunyi dari arah yang sama dengan lebih banyak. Ternyata ingatan ekoik akan lebih jelas pada saat pertama dan kedua, serta semakin pudar dalam masa lebih kurang empat saat.
c.       Pengamatan Kinestatik
Pengamatan ini melibatkan indera rasa, bau dan sentuhan yang berfungsi untuk menyeimbangkan pengamatan ikonik dan ekoik. 

C.     INDERA
1.      Pengertian Alat Indera
Alat indra adalah alat – alat tubuh yang berfungsi mengetahui keadaan luar. Alat indra manusia sering disebut panca indra, karena terdiri dari lima indra yaitu indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga), indra pembau/ penciuman (hidung), indra pengecap (lidah) dan indra peraba (kulit).
a.       Indra Penglihatan (Mata)
Mata terdiri dari otot mata, bola mata dan saraf mata serta alat tambahan mata yaitu alis, kelopak mata, dan bulu mata. Alat tambahan mata ini berfungsi melindungi mata dari gangguan lingkungan. Alis mata berfungsi untuk melindungi mata dari keringat, kelopak mata melindungi mata dari benturan dan bulu mata melindungi mata dari cahaya yang kuat, debu dan kotoran. Adapun fungsi dari bagian – bagian indra penglihatan adalah sebagai berikut:
·             Kornea mata berfungsi untuk menerima rangsangan cahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam.
·             Lensa mata berfungsi meneruskan dan memfokuskan cahaya agar bayangan benda jatuh ke lensa mata.
·             Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata.
·             Pupil berfungsi sebagai saluran masuknya cahaya.
·             Retina berfungsi untuk membentuk bayangan benda yang kemudian dikirim oleh saraf mata ke otak.
·             Otot mata berfungsi mengatur gerakan bola mata.
·             Saraf mata berfungsi meneruskan rangsang cahaya dari retina ke otak.

b.      Indra Pendengar (Telinga)
Indra pendengar adalah telinga yang terdiri dari :
·             Telinga bagian luar yaitu daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran.
·        Telinga bagian tengah terdiri dari gendang telinga, 3 tulang pendengar ( martil, landasan dan sanggurdi) dan saluran eustachius.
·          Telinga bagian dalam terdiri dari alat keseimbangan tubuh, tiga saluran setengah lingkaran, tingkap jorong, tingkap bundar dan rumah siput (koklea).
Adapun fungsi dari bagian – bagian indra pendengaran adalah sebagai berikut:
·   Daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran berfungsi menangkap dan mengumpulkan gelombang bunyi.
·          Gendang telinga berfungsi menerima rangsangan bunyi dan meneruskannya ke bagian yang lebih dalam.
·       Tiga tulang pendengaran ( tulang martil, landasan dan sanggurdi) berfungsi memperkuat getaran dan meneruskannya ke koklea atau rumah siput.
·          Tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran dan koklea (rumah siput) berfungsi mengubah impuls dan diteruskan ke otak. Tiga saluran setengah lingkaran juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh.


·             Saluran eustachius menghubungkan rongga mulut dengan telinga bagian luar.



c.       Indra Pembau (Hidung)
Adapun fungsi dari bagian – bagian indra pembau adalah sebagai berikut:
·            Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara.
·            Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika bernapas.
·            Selaput lendir berfungsi tempat menempelnya kotoran dan sebagai indra pembau.
·            Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan.
·            Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang ke otak.
d.      Indra Pengecap (Lidah)
Bagian lidah yang berbintil – bintil disebut papila adalah ujung saraf pengecap. Setiap bintil – bintil saraf pengecap tersebut mempunyai kepekaan terhadap rasa tertentu berdasarkan letaknya pada lidah. Pangkal lidah dapat mengecap rasa pahit, tepi lidah mengecap rasa asin dan asam serta ujung lidah dapat mengecap rasa manis.
e.       Indra Peraba (Kulit)
Dengan kulit kita dapat merasakan sentuhan. Bagian indra peraba yang paling peka adalah ujung jari, telapak tangan, telapak kaki, bibir dan alat kemaluan.Adapun fungsi dari bagian – bagian indra peraba adalah sebagai berikut:
·        Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit penyakit dan mencegah penguapan air dari dalam tubuh.
·            Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat.
·            Lapisan lemak berfungsi menghangatkan tubuh.
·            Otot penggerah rambut berfungsi mengatur gerakan rambut.
·           Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah keseluruh tubuh.