Tidur siang bukan merupakan suatu hal baru lagi bagi kita. Banyak
dari kita tentunya telah mengetahui bahwa tidur siang membawa banyak manfaat
bagi kehidupan manusia. Tubuh manusia bekerja secara sistematis dan mampu
melakukan banyak hal untuk mendukung kegiatan yang dilakukan oleh manusia.
Namun, tidak seperti mesin, tubuh kita membutuhkan istirahat
yang cukup, untuk dapat kembali bekerja dengan baik. Di samping
mengistirahatkan anggota tubuh kita, dengan tidur ternyata tubuh manusia melakukan
hal-hal yang tidak kita sadari, salahsatunya adalah merefresh memory atau ingatan
kita tentang kegiatan tertentu yang kita lakukan sebelum tidur.
Sebuah penelitian terbaru menyatakan bahwa tidur siang yang
cukup dan apabila dikombinasikan dengan pemberian perhargaan atau imbalan (Reward)
dalam proses belajar, akan membantu memperkuat ingatan manusia terhadap ilmu
baru yang dipelajari, serta meningkatkan kemampuan ingatan manusia itu sendiri.
Penemuan atas hasil study, di Universitas Genewa, yang di
terbitkan dalam jurnal eLife bulan October 2015,
menyatakan bahwa ingatan terhadap materi pembelajaran yang di bantu dengan imbalan
(reward) dalam proses belajar, secara luarbiasa di perkuat oleh tidur siang. Bahkan
tidur siang dalam waktu yang singkat setelah proses belajar sekalipun, dapat
sangat membantu memori manusia untuk mengingat hal yang telah di pelajari.
Dr. Kinga Igloi, ketua tim peneliti dari Universitas Genewa,
menyatakan bahwa Imbalan (Reward) berperan sebagai segel, yang mengunci
informasi yang masuk kedalam ingatan manusia, selama proses belajar. Dr. Kinga
Igloi menambahkan bahwa selama manusia tidur, informasi yang masuk selama
proses belajar secara menguntungkan diperkuat oleh informasi yang datang bersama
imbalan yang rendah (Low Reward) sekalipun, dan kemudian informasi yang telah
diperkuat tersebut ditransferkan ke area di otak manusia yang terhubung dengan
memori jangka panjang (Long Term Memory). “Penelitian kami juga relevan untuk
memahami fenomena luarbiasa bahwa orang yang tidur hanya dalam waktu yang
singkat pun bisa mendapatkan prestasi dari hasil belajarnya.” Dr. Kinga Igloi
melanjutkan.
Tiga puluh satu relawan yang sehat fisik dan mental, secara
acak dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelompok yang diberikan waktu tidur dan
kelompok yang tidak diberikan waktu tidur. Respon dan sensivitas kedua kelompok
tersebut terhadap pemberian imbalan (Reward), dianggap sama. Otak para peserta
dipindai, sementara mereka dilatih untuk mengingat pasangan-pasangan gambar.
Ada delapan urutan pasangan gambar yang ditunjukkan kepada mereka. Para relawan
tersebut di beritahu bahwa dari delapan pasangan kartu yang ditunjukkan ada
empat pasang kartu diberikan imbalan (Reward) tinggi.
Setelah diberikan waktu jeda 90 menit, baik itu yang
diberikan waktu untuk maupun yang hanya beristirahat saja, ingatan kedua
kelompok tersebut terhadap pasangan-pasangan gambar yang telah ditunjukkan di
uji dan mereka diminta untuk member nilai terhadap keyakinan mereka dalam memberikan
jawaban yang benar. Tiga bulan berikutnya, semua peserta yang telah diuji,
kembali diminta untuk kembali di test dalam kondisi yang sama.
Kinerja kedua kelompok dalam mengingat terlihat lebih baik
pada pasangan kartu yang di berikan imbalan (Reward) yang tinggi, tetapi
kelompok yang diberikan waktu tidur, lebih baik dalam mengingat pasangan kartu.
Selama test kedua tiga bulan kemudian, peserta yang tidur setelah mempelajari pasangan
kartu, sangat jelas terlihat lebih baik mengingat kartu-kartu yang di berikan
Reward tinggi. Peserta yang tidur pun terlihat lebih yakin dalam memberikan
jawaban yang benar, bahkan setelah tiga bulan kemudian.
Pindai MRI pada otak peserta, menunjukkan bahwa peserta yang
tidur mengalami aktifitas yang lebih besar pada Hippocampus, yaitu suatu area kecil pada otak yang membentuk
memori. Hal ini berkolerasi dengan lompatan pada aktifitas otak, yang disebut Low Spindles. Setelah tiga bulan,
kelompok yang tidur juga menunjukkan peningkatan konektivitas antara Hippocampus, Korteks Prefrontal Medial dan Striatum,
yaitu bagian pada otak yang terlibat dalam proses penguatan memori dan
pengolahan informasi Reward.
“Kami telah mengetahui bahwa tidur dapat membantu memperkuat
ingatan, tetapi kami menemukan hal baru yaitu tidur membantu kita untuk
menyeleksi dan mempertahankan informasi yang memiliki Reward tinggi.” Kata Dr.
Kinga Igloi. “Hasil penelitian ini menjadi masuk akal, karna bahwasanya dalam
proses konsolidasi memori, otak harus memprioritaskan informasi yang berperan
penting terhadap kesuksesan dan kelangsungan hidup manusia” dia menambahkan.
No comments:
Post a Comment